Harga Beras Turun, Pemerintah Siapkan Strategi Kedepan

618

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Jokowi kembali menggelar rapat terbatas Senin (6/4) di kantor presiden yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staff Kepresidenan Luhut Panjaitan, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Dirut Bulog Lenny Sugihat membahas harga dan stok dan skema pemenuhan stok.

Presiden ingin mengetahui tingkat produktivitas pada sampai saat ini, Amran Sulaiman memberikan laporan produktivitas pada sampai dengan awal April yang kenyataannya panen raya itu baru benar-benar terjadi pada bulan April ini. Presiden juga ingin mengetahui tingkat pengadaan beras oleh Perum Bulog yang sampai saat ini belum menyerap terlalu besar atau tidak tercapai yang disebabkan oleh tingkat gabah kering kadar air tinggi yang tidak memenuhi syarat dan tingkat broken beras.

Target pengadaan Bulog tahun ini 2,75 ton yang sesuai dengan impres, pemerintah menaikan kembali target pengadaan maksimal akan mencapai 4-4,5 juta ton. Sampai saat ini realisasinya baru hanya mencapai ratusan ribu ungkap Sofyan Djalil usai rapat, pemerintah tetapi terus mengupayakan agar tidak ada impor tetapi semua dari dalam negeri.
Dengan penyerapan yang masih rendah maka Bulog akan mengunakan dana komersial untuk membeli dari petani yang digunakan untuk operasi pasar dan harapannya Bulog dapat menjadi pemain di pasar. Sofyan juga sampaikan harga beras saat ini turun signifikan di pasar sesuai harapan sehingga Bulog stop operasi pasar akibat panen raya sudah mulai.

Perum Bulog resmi mengumumkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras terbaru awal April 2015 sebesar Rp 7300 per kilogram sedangkan harga gabah Rp 4600 per kilogram.

Rully/Senior Analyst at Vibiz Research/VMN/VM
Editor : Mark Sinambela

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here