Harga Gula ICE Ditutup Retreat Teknikal dari 2,5 Bulan Tertinggi

667

Harga gula berjangka mulai memasuki fase konsolidasi pada sesi perdagangan malam tadi (7/10). Harga komoditas ini ditutup turun tipis, bisa dibilang nyaris stagnan di akhir perdagangan Rabu dini hari tadi. Sebelumnya harga gula berjangka telah mengalami rally hingga mencapai posisi paling tinggi dalam 2,5 bulan belakangan.

Harga gula terdorong menguat didukung oleh kenaikan produksi ethanol dari tebu. Hal ini mengakibatkan ketersediaan tebu untuk memproduksi gula berkurang. Dampaknya produksi gula berpotensi mengalami penurunan.

Retreat teknikal terjadi pada perdagangan malam tadi. Para investor mulai meredam aksi beli dan menantikan arahan yang lebih kuat untuk melanjutkan rally.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober terpantau turun tipis. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar 0,01 sen atau setara dengan  0,07 persen pada posisi 13,63 sen per pon. Pada sesi perdagangan malam tadi harga sempat mencapai level tertinggi sejak tanggal 16 Juli.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini sudah berpotensi menguat untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 13,29 sen dan 13,00 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  13,85 sen dan 14,20 sen per pon.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here