Keterlibatan Rusia dalam Konflik Suriah Dorong Harga Minyak ke Tertinggi Sejak Juli

604

Pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan yang signifikan  (9/10). Harga komoditas ini melejit ke level paling tinggi sejak bulan Juli lalu karena para pembeli dari Tiongkok meningkatkan pembeliannya. Sementara itu keterlibatan militer Russia dalam kancah konflik geopolitik suriah telah meningkatkan premium harga minyak mentah global.   

Pasar mengabaikan kekhawatiran mengenai kondisi pasokan minyak mentah AS yang lebih tinggi dari ekspektasi. Pada akhir perdagangan Kamis siang bursa saham Tiongkok mengalami peningkatan tajam sebesar 3 persen, kenaikan terbesar dalam dua minggu belakangan.

Harga minyak mentah Brent sepanjang minggu ini juga mengalami peningkatan yang mantap. Harga komoditas ini mengarah untuk mengalami kenaikan lebih dari 10 persen pekan ini. Harga berpotensi untuk mengalami kenaikan mingguan terbesar sejak awal tahun 2009 lalu.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November tampak mengalami kenaikan tajam sebesar 3,4 persen pada posisi 49,43 dollar per barel. Harga minyak mentah WTI sempat mengalami peningkatan hingga mencapai posisi paling tinggi sejak Juli 2015.

Harga minyak mentah Brent juga ditutup dengan peningkatan tajam sebesar 1,8 dollar atau setara dengan 3,5 persen menjadi 53 dollar per barel. Harga sempat mencapai posisi paling tinggi dalam lima minggu terakhir.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia berpotensi untuk mengalami retreat teknikal. Aksi ambil untung setelah harga capai level paling tinggi sejak bulan Juli mulai tampak bermunculan.

Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 52,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 54,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang justru berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 47,00 dollar dan 45,00 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here