Biaya dan Hasil Eksplorasi Bulan September Berkurang, Saham TINS Masih Kuat

651

Biaya eksplorasi bulanan PT Timah Tbk (TINS) hanya  bertambah tipis pada bulan September lalu, dimana dana eksplorasi yang dikeluarkan perseroan hingga bulan tersebut sebesar Rp109,19 sedangkan bulan Agustus sebelumnya mengeluarkan biaya hingga Rp102.05 miliar.  Dari data ini biaya yang dikeluarkan pada bulan September lebih sedikit, pasalnya biaya eksplorasi hingga akhir bulan Juli sebesar Rp83.5 miliar.

Eksplorasi di laut berupa kegiatan pemboran prospeksi & pemboran rinci di perairan Bangka dan Perairan Kundur Barat sedangkan didarat pemetaan geologi, core logging, percontoan core, pengukuran grid bor dan pemboran timah primer di Pulau Bangka dan Belitung.

Biaya operasional yang dikeluarkan atas kegiatan eksplorasi PT Timah  sebesar Rp66,97 miliar dan Rp42,22 miliar untuk biaya investasi.  Hasil kegiatan eksplorasi perseroan sampai dengan bulan Agustus 2015 telah menemukan sumber daya baik di darat maupun di laut. Kegiatan eksplorasi di laut mendapat Sumber Daya Tereka (inferred) sebesar 4.678 ton, Sumber Daya Tertunjuk (indicated) sebesar 3.628 ton dan Sumber Daya Terukur (measured) sebesar 11.616 ton. 

Sementara itu kegiatan di darat mendapatkan sumber daya tipe endapan timah primer dan tipe endapan timah alluvial. Untuk tipe endapan timah primer mendapatkan Sumber Daya Tereka sebesar 62.997 ton, Sumber Daya Tertunjuk sebesar 80 ton dan Sumber Daya Terukur sebesar 2.415 ton. Hasil ini lebih sedikit dibandingkan pada bulan Agustus lalu.

Melihat kinerja keuangan TINS semester pertama lalu, penjualan disumbang paling besar oleh penjualan ke luar negeri alias ekspor yang bertambah  menjadi  Rp3,08 triliun dari Rp2,49 triliun periode yang sama tahun 2014, tapi penjualan domestik alami penurunan. Sehingga laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam 6 bulan tersebut sebesar Rp5,03 miliar atau Rp0,68 per saham dari  periode yang sama tahun lalu  yaitu Rp334,66 miliar atau Rp44,92 per sahamnya. Namun perolehan laba ini lebih rendah dari semester I-2014 yang disebabkan rendahnya harga batubara.

Untuk pergerakan sahamnya pada Senin  (12/10/15) saham TINS ditutup naik 1,4%  ke posisi 720  setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 710 dan bergerak dalam kisaran 740-715 dengan volume perdagangan saham  mencapai 12,2 juta  saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TINS sejak awal bulan Agustus terlihat terus mengalami trend kenaikan, terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan indikator Stochastic mulai bergerak turun ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan TINS dalam potensi retreat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TINS masih akan menguat terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan TINS. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp580 hingga target resistance di level Rp610.

 

 

 

 

 

Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here