Tingkat Pengangguran Australia Stabil

1311

Pagi ini (15/10), Biro Statistik Australia kembali melaporkan bahwa tingkat pengangguran Australia untuk periode yang berakhir September 2015 tidak berubah dari yang tercatat di bulan sebelumnya. Adapun realisasi tingkat pengangguran Australia di bulan tersebut sudah sesuai dengan perkiraan ekonom. Pasalnya di bulan September lalu, jumlah lapangan kerja full time yang tersedia di “Negeri Kanguru” tersebut bertambah 13.900 lapangan kerja hingga tercatat sebanyak 8.124.400 pekerjaan yang tersedia, sedangkan jumlah lapangan kerja part time bertambah 8.900 pekerjaan hingga tercatat sebanyak 3.645.500.

Seiring dengan bertambahnya jumlah lapangan kerja di Australia baik untuk pekerjaan full time maupun part time, jumlah orang yang menganggur di negara ini turut turun sebanyak 8.100 orang sehingga jumlah orang yang menganggur per September lalu tercatat sebanyak 772.500 orang. Secara rinci dijelaskan bahwa jumlah orang yang menganggur untuk mencari pekerjaan penuh waktu menurun 6.000 sehingga berakhir sebanyak 556.100 orang dan jumlah orang yang menganggur hanya mencari pekerjaan paruh waktu menurun 2.200 sehingga berakhir sebanyak 216.500 orang.

Secara keseluruhan tingkat pengangguran Australia pada bulan September lalu tercatat sebesar 6,2 persen atau tidak berubah dari yang tercatat di bulan sebelumnya dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 64,9 persen. Dapat dilihat tren pengangguran Australia dalam setahun terakhir pada gambar dibawah ini:

Australia Unemployment Rate

 

Masih di pekan ini, kemarin, optimisme pebisnis di Australia juga dilaporkan melonjak. Pasalnya, berdasarkan hasil survey bulanan yang dilakukan oleh National Australia Bank (NAB) terhadap lebih dari 400 perusahaan di Australia disimpulkan bahwa indeks kondisi bisnis di Australia pada bulan September lalu berhasil menguat tajam dengan skor yang berakhir pada level 5 dari yang semula hanya tercatat pada level 1. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor bisnis di Australia masih cukup “tahan” dalam menghadapi gempuran sentimen negatif baik dari domestik maupun eksternal, meskipun prospek investasi di sektor tambang tetap masih buruk.

Perlu dipahami, hingga saat ini faktor yang masih jadi penghambat terbesar melambatnya laju pertumbuhan Australia adalah tergelincirnya aktivitas perdagangan internasional, terutama dalam hal ekspor. Sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan kegiatan konstruksi di Australia bukukan penurunan ekspor yang cukup tajam di sepanjang kuartal kedua lalu hingga saat ini. Meski demikian, Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, tetap optimis mengenai perekonomian Australia ke depan meskipun perekonomian Tiongkok sedang terpuruk dan mengakibatkan harga komoditi global jatuh yang selama ini menjadi andalan ekspor Australia.

 

 

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here