Potensi Penurunan Pasokan Picu Lonjakan Harga Kakao ICE

615

Harga kakao berjangka kembali mengalami peningkatan tajam pada akhir perdagangan dini hari tadi (20/10). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut melonjak naik untuk dua sesi berturut-turut didukung oleh aksi short covering yang dilakukan para pelaku pasar. Faktor fundamental juga masih memberikan dukungan penguatan yang cukup mantap.

Meskipun data pengolahan biji kakao di Amerika Utara masih lemah, kegiatan pengolahan di Eropa tampak meningkat lebih besar dari perkiraan. Kondisi ini menunjukkan bahwa permintaan kakao global tidak sesuram yang bayangkan semula.

Sementara itu pasokan dari negara produsen tampaknya juga kurang mengesankan. Produksi kakao di Asia Tenggara diperkirakan akan berkurang karena musim kering El Nino yang hingga saat ini masih terjadi meskipun seharusnya kawasan tersebut sudah masuk ke musim penghujan. Kekeringan tersebut berdampak pada produktivitas tanaman.

Di akhir perdagangan Jumat dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan yang cukup besar. Harga komoditas tersebut ditutup melonjak sebesar 50 dollar atau 1,60 persen pada posisi 3.169 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kelanjutan trend bullish. Saat indikator jangka pendek dan menengah tampak mengarah bullish. Akan tetapi indikator jangka panjang memperlihatkan potensi bearish yang masih cukup kuat.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.212 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.250 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.088 dollar dan 3.050 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here