PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan laba bersih kuartal III/2015 sebesar Rp.1,38 triliun dan mengalami kenaikan sebesar 30,5% bila dibandingkan pada tahun 2015 yang hanya sebesar Rp.1,06 triliun. Perseroan juga membukukan penjualan kotor sebesar Rp.12,1 triliun yang tumbuh sebesar 10,2% bila dibandingkan pada tahun lalu yang hanya Rp.10,98 triliun. Sedangkan untuk pendapatan bersih Perseroan mencapai Rp.6,81 triliun, yang berarti meraih peningkatan sebesar 12,8% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp.6,03 triliun.
PT Matahari Department Store Tbk konsisten menjalankan strategi utama perseroan dengan terus menyediakan produk yang fashionable dengan nilai lebih kepada konsumen. Selain itu sasaran untuk pasar kelas menengah terus menjadi sasaran bagi Matahari karena terbilang memiliki daya beli yang tinggi.
Hingga saat ini Matahari telah memiliki 140 gerai di 66 Kota di Indonesia, termasuk diantaranya 9 gerai baru yang akan dibuka pada kuartal III/2015. Gerai baru ini akan dibuka di Singkawang (Kalimantan Barat), Baubau (Sulawesi Tenggara), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Karawang (Jawa Barat), Yogyakarta, Manggarai, Blok M (Jakarta), Bekasi dan Mataram (Nusa Tenggara Barat)
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (28/10/15) saham LPPF dibuka pada level 18025 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 18025 dan volume perdagangan sudah mencapai 2,3 juta lot saham dengan pergerakan di kisaran 16600-18025.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham LPPF sejak awal bulan September mengalami pergerakan sideways. Terpantau indikator MA mulai bergerak naik tipis. Selain itu indikator Stochastic masih bergerak di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik tipis dengan +DI yang juga bergerak turun tipis yang menunjukan pergerakan LPPF dalam potensi sideways cenderung melemah. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading pada target level support di level Rp16800 hingga target resistance di level Rp 17150.
Connie Rineke/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang