Harga Gula ICE Futures Ditutup Turun 2 Sesi Berturut-turut Akhir Pekan Lalu

901

Harga gula berjangka berakhir turun terbatas di penutupan perdagangan Sabtu dini hari lalu (2/11). Pasar gula berjangka sedang mengalami fase konsolidasi. Harga masih bergerak dalam kencenderungan naik meskipun selama dua sesi berturut-turut mengalami penurunan. Harga gula berjangka masih bergerak pada kisaran paling tinggi sejak bulan Mei 2015 lalu.

Pelemahan harga gula berjangka pada perdagangan Jumat malam lalu terjadi akibat aksi ambil untung. Para pelaku pasar menilai bahwa pergerakan harga yang sudah mencapai 5,5 bulan tertinggi sudah membawa kondisi harga mengalami jenuh beli.

Harga gula berjangka naik turun karena ada tarik-menarik sentimen. Secara fundamental harga komoditas ini masih berpotensi untuk melanjutkan trend bullish. Kondisi pasokan di tingkat global masih mengkhawatirkan karena poduksi tampaknya masih akan berada di bawah permintaan.

Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami pelemahan yang terbatas. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar 0,04 sen atau setara dengan  0,27 persen pada posisi 14,52 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini masih berada dalam trend menguat untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,17 sen dan 13,70 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  14,89 sen dan 15,20 sen per pon.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here