Harga minyak pada penutupan Jumat dinihari tadi (13/11) turun tajam setelah pemerintah AS menyampaikan laporan persediaan minyak mentah di negara adidaya tersebut meningkat empat kali dibandingkan ekspektasi pasar. Dengan demikian harga minyak telah mencatatkan rekor terendah dalam 2,5 bulan ini.
Pemerintah AS melaporkan stok minyak mentah meningkat 4,2 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi untuk peningkatan 1 juta barel dalam jajak pendapat Reuters.
Tekanan yang membebani pasar juga datang dari perkiraan OPEC yang menyatakan mempertahankan tingkat eksplorasi kelompok produsen saat ini, yang akan meningkatkan pasokan setengah juta barel minyak mentah setiap hari tahun depan.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun 2,75 persen, pada 41,75 dollar per barel. Harga ini merupakan terenah sejak 26 Agustus lalu. Sementara harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun $ 1,80 pada 44,10 dollar per barel.
Stok bensin, yang telah naik di rekor tertinggi sejak awal Oktober, turun 2,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 807.000 barel.
Stok distilat, termasuk diesel dan minyak bakar, naik 352.000 barel, dibandingkan ekspektasi untuk penurunan 931.000 barel, demikian data yang dirilis EIA. Persediaan sekarang ini merupakan rekor tertinggi sejak tahun 2010.
Sentimen negatif juga datang dari dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia yaitu iongkok dan Jepang.
Perlambatan di Tiongkok menekan seluruh sektor komoditas, dengan produk-produk seperti minyak mentah, tembaga, gas alam cair, batubara, dan bijih besi turun antara 20 sampai 30 persen tahun ini.
Menambah kekhawatiran juga bahwa ekonomi Jepang mungkin telah jatuh ke dalam resesi dan bahwa pasar negara berkembang di seluruh dunia berjuang dengan gunung utang yang mengancam pertumbuhan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan sentiment negatif peningkatan pasokan minyak dunia. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 40,00-38,00, jika harga berbalik menguat akan mencoba menembus kisaran Resistance 44,00-46,00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang