Lemahnya pergerakan kurs Rupiah diawal perdagangan pekan ini terus berlanjut hingga akhir sesi sore ini (16/9) oleh berkurangnya surplus perdagangan bulan Oktober lalu sehingga menambah alasan asing menjual saham-saham kapital besar khususnya saham perbankan.
Volume surplus perdagangan bangsa ini hanya berkurang sedikit namun data yang dilaporkan BPS siang tadi jauh dibawah perkiran pasar. Selain itu penurunan ekspor lebih besar dari penurunan impor pada bulan Oktober lalu. BPS laporkan surplus Oktober hanya $ 1.01 miliar lebih rendah dari surplus $ 1.02 miliar pada bulan September.
Aksi jual asing di bursa saham hari ini telah mencetak net sell sebesar Rp425 miliar lebih sehingga menekan nilai indeks hari ini dimana IHSG ditutup melemah 0,7% ke posisi 4472 setelah diawal perdagangan dibuka pada posisi 4439.
Hari ini rupiah turun sebesar 0,4% ke posisi Rp13.749/US$ dari akhir perdagangan sebelumnya di pasar spot setelah dibuka pada posisi 13716/US$. Demikian juga kurs Jisdor telah ditetapkan BI hari ini melemah dari perdagangan sebelumnya dari posisi 13633 menjadi 13732 . Namun berdasarkan kurs transaksi BI untuk transaksi antar bank hari ini menurun dipatok Rp13,801/US$ untuk kurs jual dan Rp13,663/US$ kurs beli.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan esok hari berpotensi melemah dengan kurs dollar AS terus menguat terhadap major currencies malam ini.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang