Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (18/11) kembali retreat dengan munculnya kembali kekuatiran kelebihan pasokan minyak mentah dunia ini, setelah pada perdagangan kemarin sempat melonjak dipicu kekuatiran serangan teroris di Paris yang dapat mengganggu pasokan minyak global.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun $ 1,07 atau 2,56 % pada 40,67 dollar per barel, setelah mencapai sesi terendah pada $ 40,60. Pada bulan Agustus, minyak mentah AS telah tenggelam ke posisi terendah Maret 2009 pada 37,75 dollar per barel.
Sementara harga minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 81 sen menjadi 43,75 dollar per barel. Pada bulan Agustus, harga minyak Brent mencapai titik terendah pada 42,23 dollar per barel, yang menandai posisi bawah dalam 6,5 tahun.
Sebuah jajak pendapat analis Reuters memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS naik untuk delapan minggu berturut-turut pada pekan lalu, meningkat 1,6 juta barel untuk mendekati rekor tertinggi di atas 490 juta barel yang terlihat di bulan April.
Kelompok industri American Petroleum Institute mengeluarkan laporan awal sendiri pada situasi stockpile di 4:30 pm EST (2130 GMT), dua jam setelah penyelesaian pasar. Harga minyak West Texas Intermediate berjangka bergerak lebih tinggi, hanya di atas $ 41, setelah laporan API tersebut.
Data persediaan minyak resmi dari Administrasi Informasi Energi pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu malam ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan sentiment negatif kelebihan pasokan minyak dunia. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 39,00-37,00, jika harga berbalik menguat akan mencoba menembus kisaran Resistance 42,00-44,00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang