Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (23/11) turun setelah naik sebanyak 1 persen pada janji Arab Saudi menjalankan stabilitas harga mengimbangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar minyak global.
Rally dalam bensin dan diesel ultralow sulfur (ULSD) berjangka juga mendukung kompleksitas permasalahan minyak bumi. Pedagang membeli produk-produk olahan di tengah permintaan yang kuat untuk bensin dipicu timbulnya cuaca dingin di Timur Laut Amerika Serikat, yang akan meningkatkan permintaan untuk minyak pemanas, atau ULSD.
Pada awal sesi, dari sisi komoditas yang lebih luas aksi jual yang dipimpin oleh tembaga dan dolar menguat telah membebani minyak.
Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa siap terkait hasil produksi dan negara-negara pengeskpor minyak untuk melaksanakan stabilitas harga.
Pernyataan Arab Saudi datang saat harga minyak berada pada 2,5 bulan terendah, dan disambut dengan campuran antara antusiasme dan skeptisisme. Meskipun janji serupa di masa lalu, Saudi dan produsen OPEC besar lainnya telah melakukan terus peningkatan produksi untuk mempertahankan pangsa pasar, dan harga minyak mentah telah turun 50 persen selama tahun lalu.
Pertemuan OPEC berikutnya untuk menetapkan target produksi akan dilaksanakan pada 4 Desember
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun 15 sen atau 0,36 persen pada 41,75 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak Brent berjangka naik 19 sen, atau 0,43 persen, pada 44,85 dollar per barel. Harga minyak Brent sempat naik lebih dari $ 1 pada pernyataan Arab Saudi, namun menyerah pada $ 1 lebih rendah sebelum akhirnya rebound.
Bensin berjangka melonjak hampir 3 persen, tertinggi dalam hampir tiga minggu. ULSD naik hampir 2 persen.
Beberapa pihak tetap tidak yakin rebound dalam minyak akan bertahan, menunjuk ke diskon tinggi kontrak WTI yang mendekat dibandingkan kontrak berjangka yang lebih .
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan sentiment negatif kelebihan pasokan minyak dunia. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 40,00-38,00, jika harga berbalik menguat akan mencoba menembus kisaran Resistance 43,00-45,00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang