Harga kakao berjangka terpantau mengalami pelemahan yang signifikan pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi (24/11). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut tergerus mundur akibat aksi ambil untung yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Aksi profit taking tersebut dilakukan setelah data menunjukkan posisi bullish spekulatif tertinggi sejak Juli.
Di akhir perdagangan Selasa dini hari harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar 62 dollar atau 1,84 persen pada posisi 3.306 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam trend menguat untuk jangka pendek, dimana diperkirakan hasil produksi kakao akan meningkat dengan sudah berlangsungnya musim hujan di negara-negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.350 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.400 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.250 dollar dan 3.200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
