Pekan lalu kantor Departemen Statistik Malaysia umumkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga negara ini kembali merosot dari kuartal sebelumnya dan dari data PDB kuartal 2 kuartal sebelumnya, tampak ekonomi Malaysia sepanjang tahun ini menurun. Meski demikian kondisi pasar tenaga kerjanya masih cukup terkendali meski bulan September pengangguran bertambah 7000 orang.
Departemen Statistik Malaysia siang ini (25/11) kembali merilis data tingkat pengangguran bulanan negaranya untuk periode yang berakhir pada September 2015. Dalam publikasi resmi siang ini terpantau bahwa tingkat pengangguran Malaysia di bulan tersebut masih sama dengan yang tercatat di bulan sebelumnya yaitu sebesar 3,2 peren. Sementara itu jika dibandingkan dengan September 2014, tingkat pengangguran tahun ini terpantau lebih tinggi karena tahun lalu hanya tercatat sebesar 2,7 persen. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Secara rinci tercatat bahwa jumlah pengangguran di negara yang sering disebut dengan “Negeri Jiran” ini meningkat menjadi 460.600 pada September dari 453.600 pada bulan sebelumnya. Sedangkan pada September 2014 lalu, jumlah pengangguran di negara ini memang tercatat lebih sedikit dibanding tahun ini dimana pada tahun lalu hanya tercatat sebanyak 377.200 pengangguran.
Sementara itu disaat meningkatnya orang yang menganggur pada September lalu, tingkat partisipasi angkatan kerja di negara ini turut naik menjadi 679 persen di bulan yang sama dari yang semula hanya sebesar 67,8 persen di bulan Juli.
Perlu diketahui, saat ini nilai persentase utang publik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Malaysia tercatat naik menjadi 54 persen, padahal pada 1997 silam hanya sebesar 31 persen saja. Terlihat bahwa nilai utang rumah tangga terhadap PDB Malaysia sudah naik hampir dua kali lipat menjadi 86 persen, padahal, pada 1997 silam rasio ini hanya sebesar 46 persen saja.
Membengkaknya porsi utang di negara ini perlu terus dipantau karena tentu jika tidak diatur dengan baik bisa menimbulkan bom waktu bagi perekonomian negara ini. Namun demikian, pemerintah Malaysia tetap optimis bahwa kondisi Malaysia sekarang ini masih lebih baik dari krismon 1997, bahkan pemerintah Malaysia optimis pertumbuhan ekonomi negaranya pada tahun depan bisa diats 5 persen.
H Bara/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang