Presiden Tinggalkan KTT ASEAN Demi Bertemu Dengan Pers Nasional

666

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo tadi sore telah mendarat kembali di tanah air meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Presiden digantikan dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla karena ada agenda penting yaitu hadir dalam silahturahmi Pers Nasional di Auditorium TVRI Jl. Gerbang Pemuda, Jakarta Selatan.

Dalam pembukaannya Presiden Jokowi mengatakan bahwa malam silaturahmi ini merupakan hal penting baginya karena dengan pertemuan seperti ini presiden dapat mendengar pandangan dan pemikiran dari insan pers. Jokowi ceritakan saking takutnya karena kelolosan tidak hadir di Hari Pers Nasional yang diadakan di Batam 9 Februari 2015 lalu, usai dari bandara pukul 16.30 langsung menuju istana untuk siap-siap dan langsung menuju tempat silaturahmi tersebut, ungkapnya dan presiden juga mengatakan sampai minta Pak Jusuf Kalla untuk mengantikan ke Malaysia sehingga presiden bisa pulang dan menghadiri acara silatuhrami, para hadirin yang mendengar memberikan tepuk tangan yang meriah saat mendengarnya.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa kita beruntung bisa hidup pada era kemerdekaan pers yang hamper setiap hari disuguhi oleh opini yang baik, juga perdebatan yang mendorong untuk pendewasaan demokrasi, karena pers dianggap sebagai bagian fungsi kontrol dalam pemerintahannya. Bahkan presiden mengatakan bahwa setiap pagi dan malam ikut memperhatikan tulisan atau berita yang di muat di media online baik yang kecil maupun yang besar.

Sejak pelantikannya menjadi presiden rakyat sangat mengharapkan ekspektasi yang begitu tinggi sekali khususnya dengan program-program yang dilakukan oleh pemerintah yang diharapkan dapat mengenapi janji dalam waktu dekat. Presiden memberikan contoh seperti realisasi dari Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar dimana sudah 6 bulan masyarakat menagih janjinya dan Jokowipun memberikan penjelasan bahwa harus melalui proses lelang dan administrasi supaya tidak menyalahi aturan.

Dalam waktu dekat akan direalisasikan, bahkan pemerintah telah menyiapkan 84 juta kartu untuk penerima Kartu Indonesia Sehat sedangkan Kartu Indonesia Pintar pemerintah telah menyiapkan untuk sekitar 18 juta orang. Disinilah diperlukan peran pers untuk menyampaikan kepada masyarakat informasi yang akurat, dengan kata lain Jokowi harapkan media menjadi sebuah cahaya, cahaya moralitas dan itu semua untuk kemajuan bangsa dan negara.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here