Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok awal pekan Senin (30/11), Indeks Shanghai sempat dibuka positif pagi tadi, namun saat ini terpantau berbalik negatif turun –44,55 poin, atau -1,30 persen, pada 3391.75. Pelemahan bursa Tiongkok karena kekuatiran investor atas investigasi yang sedang dilakukan regulator Tiongkok terhadap perusahaan-perusahaan sekuritas.
Lihat : Indeks Shanghai Akhir Pekan Anjlok -5,48% Tertekan Tindakan Hukum dan Merosotnya Keuntungan Industri
Pekan lalu, China Securities Regulatory Commission secara resmi melakukan investigasi ke pada para perusahaan sekuritas untuk menyingkirkan aksi short selling dan spekulasi.
Perusahaan-perusahaan sekuritas diperdagangkan dalam zona merah. Saham Citic Securities turun 2,18 persen sementara saham Founder Securities dan China Merchants dipangkas turun 0,11 persen dan 2,37 persen. Saham Haitong Securities, yang tidak diperdagangkan pada hari Jumat, jatuh 9,93 persen.
Sementara itu saham Bank-bank Tiongkok semua diperdagangkan di wilayah positif, didorong oleh berita dari masuknya kemungkinan yuan ke dalam mata uang Special Drawing Rights (SDR) oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Ini akan membuat yuan sebagai mata uang cadangan yang diakui secara resmi. Saham ICBC, Agriculture Bank, Bank of China, CCB, dan Bank of Commerce naik antara 0,48 dan 1,27 persen.
Sedangkan indeks Shenzhen Composite turun 0,5 persen; indeks teknologi berat ChiNext turun 0,4 persen; dan indeks blue chip CSI 300 turun 0,5 persen.
Untuk perdagangan selanjutnya, masih belum ada data indikator yang akan dirilis, namun perlu diperhatikan kondisi ekonomi domestik Tiongkok sendiri juga pergerakan pasar global dan komoditas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai bergerak masih cenderung melemah terbatas dengan merespon kondisi kekuatiran investor terhadap investigasi regulator terhadap perusahaan sekuritas . Indeks akan mencoba bergerak pada kisaran Support menembus level 3369-3308 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3512-3593.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
