Pada akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga batubara Rotterdam terpantau membukukan peningkatan, rebound dari penurunan perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga batubara mengabaikan anjloknya harga minyak mentah. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah WTI dan Brent sama-sama mengalami penurunan.
Harga batubara memperoleh dorongan penguatan dari berbagai sentimen global yang mendorong harga batubara menguat.
Sebuah undang-undang baru untuk melindungi sungai dari pencemaran batubara diperkirakan akan berdampak pada industri batubara di Maryland, Baltimore, AS. Saat ini, ada 30 tambang di Maryland, mempekerjakan 400 orang. Produksi turun dari 5,2 juta ton pada tahun 2005 menjadi 1,9 juta ton pada 2013. Aturan baru akan membutuhkan pengujian air yang lebih luas, yang akan menempatkan tambang bawah pengawasan baru karena batubara dilepaskan ke Sungai Potomac. Operator tambang akan diharapkan untuk memulihkan aliran ke kondisi asli mereka. Hal ini Ini akan menambah biaya tambang Maryland sekitar USD 400,000 per tahun.
Sementara itu, India mengusulkan kenaikan harga batubara rata-rata 13-13,5 persen, demikian dalam laporan The Financial Express.
Harga batubara sendiri diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Sentimen negatif masih sangat kuat berkembang di pasar komoditas ini. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energy alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Februari berada di posisi 46,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,15 dollar atau setara dengan 0,32 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Harga batubara untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 terpantau berakhir pada posisi 36,80 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental yang negatif. Kekenyangan pasokan global minyak mentah membawa harga minyak mentah melemah, dan ini membawa tekanan harga batubara.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 46,00 dollar dan Support kedua di level 45,50 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi lanjutan penguatan harga ada pada posisi 47,00 dollar dan 47,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang