Indeks Harga Saham Gabungan pada pembukaan perdagangan awal pekan Senin (11/01) dibuka di zona merah, saat ini terpantau turun -33,71 poin atau -0,74% pada 4512,57. Pelemahan IHSG terpengaruh pelemahan global akibat kekuatiran Tiongkok dan pelemahan minyak mentah.
Bursa saham Wall Street Saham ditutup turun pada pentupan perdagangan Sabtu dinihari (09/01) karena kekhawatiran Tiongkok dan perlambatan ekonomi global. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,02 persen, di 16,346.45. Indeks S & P 500 ditutup turun 1,08 persen, pada 1,922.03. Indeks Nasdaq turun atau 0,98 persen, pada 4,643.63.
Bursa Asia juga dibuka melemah pagi ini terpengaruh kekuatiran Tiongkok dan merosotnya harga komoditas. Indeks ASX 200 turun 2 %, pada 4890.30. Sedangkan indeks Kospi turun 0,99% pada 1898.60. Indeks Nikkei hari ini libur.
Harga minyak mentah berjangka AS ditutup turun pada penutupan perdagangan Sabtu dinihari (09/01), tertekan kelebihan pasokan global dan prospek permintaan yang suram. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,33 persen, pada 33,16 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent turun 24 sen ke 33,51 dollar per barel.
Pagi ini terpantau kurs Rupiah melemah terhadap dollar AS. Rupiah melemah 0,11% pada 13.940 terhadap dollar AS.
Pada pembukaan perdagangan saham Indonesia pagi ini, seluruh sektor saham berada di zona merah. Terpantau 25 saham menguat dan 113 saham melemah. Terjadi perdagangan saham sebanyak lebih dari 250 juta saham dengan nilai mencapai lebih dari 277 miliar rupiah, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih dari 11700 kali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG masih berpotensi melemah terbatas merespon pelemahan bursa global, namun diarapkan ada data fundamental yang dapat menguatkan IHSG hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4481-4446, dan kisaran Resistance 4544-4574.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
