Pergerakan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang pekan lalu alami pelemahan secara mingguan melanjutkan pelemahan pekan sebelumnya, jelang akhir perdagangan pertama pekan ini terus terkoreksi naik dari penguatan akhir pekan lalu.
Secara fundamental kinerja keuangan perusahaan ini masih lemah dan pekan lalu diberitakan PTBA akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 600 megawatt (MW) di area pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku. Pembangunan pembangkit ini untuk mendukung pengoperasian pabrik feronikel yang sedang dibangun oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tb dengan nilai investasi diproyeksi antara US$ 1,2 juta sampai US$ 1,4 juta per 1 M atau sekitar US$ 840 juta dan Rp 11T.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan hari Senin (11/01), PTBA dibuka pada level 4300 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 4305 dan kini bergerak pada kisaran 4405 atau naik 2 persen lebih dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 215 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PTBA pekan lalu melemah melanjutkan trend bearish sejak awal bulan November, kini terpantau indikator MA bergerak datar dengan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang naik dan menunjukan pergerakan PTBA masih flat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp4950 hingga target resistance di level Rp5090.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens



