Kurs yen yang menjadi pilihan pasar global dalam beberapa hari terakhir perdagangan, mengakhiri perdagangan valas Jepang hingga sesi Eropa sore ini masih berlangsung aksi profit taking yang menekan nilai yen setelah berhasil menguat secara mingguan pekan lalu. Aksi jual yang cukup besar dalam bursa sahamnya semakin melemahkan mata uang negeri sakura tersebut pasca buruknya data ekonomi yang dirilis.
Hari ini pasar global khawatir dengan kondisi ekonomi Jepang setelah data ekonomi yang dirilis Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang menunjukkan data yang mengecewakan khususnya data industri bulan Desember yang terkontraksi.
Selain itu pasar juga melihat kondisi ekonomi Tiongkok hari ini menunjukkan kestabilannya setelah bank sentral Tiongkok kembali beraksi untuk menyehatkan pasar keuangan negaranya. Usaha PBoC tersebut dibilang cukup berhasil yang terlihat dari menguatnya bursa saham Shanghai dan nilai tukar Yuan.
Dari sisi pergerakan indeks dollar AS perdagangan sore ini terpantau masih bertahan di jalur bullish oleh meredanya kekhawatiran pasar dan kembali koleksi dollar meski pelemahan harga minyak mentah masih membayangi.
Pergerakan kurs yen di sesi Eropa (11:05:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, USDJPY dibuka kuat pada 116,70 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs yen turun 67 pips atau 0,6% dan nilai pair bergulir berada pada 117,37.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan nanti, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY dapat naik ke kisaran 117,98- 119,00, namun jika tidak berhasil tembus maka akan terjadi koreksi turun ke level 116.23-115,48 .
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang