Harga kakao berjangka ICE Futures menguat pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (27/01). Kenaikan harga kakao terdorong laporan perbaikan produksi Ghana.
Price Futures Group mengatakan dalam sebuah catatan bahwa Cocobod, lembaga pembelian kakao dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, telah merevisi pembelian yang lebih tinggi karena produksi sudah membaik pada harga yang lebih tinggi.
Harga kakao telah jatuh tajam sejauh kuartal ini setelah naik setinggi $ 3.400 per ton pada Desember, tetapi analis mengatakan masih harus dilihat apakah harga yang lebih rendah akan mendorong lebih banyak produksi kakao, dimana dengan prospek makroekonomi global yang suram bisa menurunkan pembelian.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 10 dollar atau 0,35 persen pada posisi 2.829 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat dengan masih adanya konsolidasi produksi di negara produsen.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 2.880 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.930 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 2.780 dollar dan 2.730 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang