Harga Emas ditutup turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (03/02), dimana pada awal sempat mencapai level tertinggi tiga bulan didukung oleh kekhawatiran pertumbuhan global dan penurunan tajam dalam harga minyak mendorong investor memanfaatkan emas sebagai aset safe haven.
Data manufaktur Tiongkok yang lemah pada hari Senin menandakan tantangan bagi perekonomian dunia, sementara volatilitas minyak dan aset lainnya mendorong minat terhadap emas sebagai tempat berlindung dari gejolak pasar.
Namun terjadi aksi short covering di pasar berjangka emas karena para pedagang yang memperkirakan kenaikan empat kali suku bunga AS tahun ini, maka saat ini kurang yakin Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneter begitu banyak.
Harga emas spot sempat menyentuh $ 1,131.40 per ons pada perdagangan pagi, terkuat sejak 3 November, tapi berbalik negatif untuk turun 0,11 persen pada $ 1,127.11 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April hampir datar di $ 1.128 per ons.
“Dalam waktu dekat emas adalah menemukan beberapa dukungan dalam nada dovish dari bank sentral pekan lalu, terutama Fed dan Bank of Japan,” kata Jens Pedersen, analis senior di Danske Bank.
Emas, yang sebagai aset non-menghasilkan cenderung meningkat pada tingkat yang sangat rendah, sebagai manfaat dari Bank Jepang pekan lalu yang menjalankan suku bunga negatif dan pernyataan The Fed setelah pertemuan kebijakan yang akan memantau ekonomi global dan pasar keuangan sebelum tarif naik lebih lanjut.
Emas merupakan aset populer pilihan di masa ketidakpastian. Emas bukukan lonjakan terbaik dalam setahun pada bulan Januari karena pasar minyak dan saham tergelincir, dan telah meningkat 6 persen sejauh tahun 2016, setelah jatuh 10,4 persen tahun lalu.
Sedangkan harga platinum berjangka turun 1,5 persen pada $ 856,80 per ons, harga paladium turun 1,4 persen pada $ 493,25 per ons dan harga perak berjangka turun 0,33 persen pada $ 14,30 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi menguat, jika data indikator ekonomi khususnya ADP Employment Change dan ISM Non Manufacturing yang diindikasikan menurun terealisir dan akan menekan dollar AS. Harga emas diperkirakan menembus level Resistance $1,129.00-$1,131.00, namun jika harga turun akan menembus level Support $1,125.00-$1,123.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang