IHSG 3 Februari Sesi 1 Masih Tertekan Pelemahan Bursa Global

818

Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Rabu (03/02), IHSG turun -21 poin atau -0,46% pada 4566,33. Pelemahan IHSG terdorong pelemahan bursa global akibat merosotnya harga minyak mentah.

Bursa Wall Street ditutup turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (03/02), terganjal penurunan harga minyak. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,80 persen, di 16,153.54, dengan penurunan tertinggi saham Goldman Sachs. Indeks S & P 500 ditutup turun 1,87 persen, pada 1,903.03, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah . Indeks Nasdaq ditutup turun 2,24 persen, pada 4,516.95, denga penurunan Saham Apple.

Demikian juga Bursa saham Eropa ditutup turun tertekan pelemahan minyak mentah

Sementara itu, pagi ini bursa Asia bergerak negatif, semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah terpengaruh pelemahan bursa Wall Street dan merosotnya harga minyak mentah serta buruknya data ekonomi domestik

IHSG siang ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, pelemahan tertinggi pada sektor Industri Dasar dan Property yang sama-sama turun -0,71%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 78 saham menguat, sedangkan 150 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 1,48 miliar saham dengan nilai mencapai 2,24 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 101,695 kali.

Diharapkan hari ini IHSG dapat dikuatkan kembali dengan optimisme ekonomi Indonesia dengan adanya pengakuan peringkat investment grade Indonesia pada posisi stabil.

Setelah Lembaga Pemeringkat Moody’s Investors Service pada hari Kamis (28/01), mengafirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia pada level layak investasi (investment grade), dengan peringkat  Baa3/stable outlook, maka pada Senin (01/02) kemarin, lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade).

Dalam siaran persnya, seperti yang dirilis di website Bank Indonesia, JCR memberikan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook. Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat, defisit fiskal yang terkendali dan pengelolaan utang pemerintah yang sehat, kondisi sektor perbankan yang relatif kuat, serta ketahanan terhadap tekanan eksternal.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas jika harga minyak terus merosot yang dapat menekan bursa global, namun diharapkan muncul optimisme ekonomi Indonesia dengan adanya pengakuan positif investment grade Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4529-4493, dan kisaran Resistance 4599-4633.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here