Mengawali perdagangan pasar valas pekan ini, rupiah Rabu (10/02) berhasil mendulang keuntungan terhadap dollar ditengah anjloknya mata uang negara Amerika tersebut terhadap banyak kurs utama global oleh kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global.
Perdagangan sebelumnya rupiah ada dalam pelemahan oleh aksi profit taking pasar setelah menyentuh posisi tertinggi 6 bulan terhadap dollar AS, ditengah kondisi pasar keuangan global yang tidak kondusif. Namun pagi ini pasar global kembali optimis terhadap mata uang salah satu negara emerging market ini diantara banyak kurs yang terpukul keras.
Namun di bursa saham penguatan rupiah pagi ini belum direspon asing sehingga aksi jual asing muncul lagi dengan posisi net sell sudah mencapai Rp103 miliar lebih. Sehingga membuat IHSG terkoreksi, dan turun 0,3 persen ke posisi 4755.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak naik dengan posisi kenaikan cukup signfikan 0,63% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13526/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13622/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13538 dari hari sebelumnya 13689 pada hari Selasa (9/02).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan didukung dengan proyeksi dollar yang melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13625 resistance 13493 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens