Harga Gula ICE Turun Tertekan Pelemahan Global

537

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (10/02) ditutup turun. Harga gula turun tertekan pelemahan dollar AS, harga minyak mentah dan bursa global.

Dolar AS melemah tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat jatuhnya pasar saham dan harga minyak, mengguncang kepercayaan terhadap dollar AS. Pada penutupan perdagangan mata uang, indeks Dollar AS melemah -0,71% pada 96.01. Pelemahan Dollar AS membuat komoditas dengan mata uang dollar ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga minyak mentah sempat jatuh hampir 8 persen pada perdagangan Selasa (09/02), karena melemahnya pasar saham global dan perkiraan pembengkakan persediaan minyak mentah AS yang tinggi menghadapi ekspektasi bahwa permintaan global tidak akan tumbuh cukup cepat untuk menghapus kelebihan minyak mentah dalam waktu dekat.

Harga sedikit berubah dalam perdagangan setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan stok minyak mentah pekan lalu. Persediaan minyak mentah naik 2,4 juta barel dalam pekan sampai 5 Februari menjadi 503.400.000, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 3,6 juta barel. Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman naik 715.000 barel, kata API.

Harga minyak mentah berjangka WTI turun $ 1,75 atau 5,89 persen, pada $ 27,94 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 2.04, atau 6.17 persen di $ 30,85 per barel.

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol.

Sedangkan pada pedagangan saham global. Bursa Asia, bursa Eropa, hingga bursa Wall Street ditutup melemah karena kekuatiran perlambatan ekonomi global.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak yang aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,06 sen atau setara dengan -0,45 persen pada posisi 13,39 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan berpotensi tertekan pelemahan harga minyak mentah.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 13,00 sen dan 12,60 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi  13,80 sen dan 14,20 sen per pon.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here