IHSG 19 Februari Sesi 1 Turun, Optimisme Ekonomi Diharapkan Memberikan Dukungan

815

Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Jumat (19/02), IHSG lanjutkan pelemahan, turun -55 poin atau -1,15% pada 4723,44. Pelemahan IHSG terganjal pelemahan bursa global.

Bursa Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan Jumat dinihari (19/02) dengan investor mencermati harga minyak mentah dan berita perusahaan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 40,40 poin, atau 0,25 persen, di 16,413.43, dengan saham Wal-Mart sebagai penurun terbesar dan saham IBM naik tertinggi. Indeks S & P 500 ditutup turun 8,99 poin, atau 0,47 persen, pada 1,917.83, dengan sektor energi memimpin delapan sektor yang lebih rendah dan sektor utilitas dan telekomunikasi yang positif. Indeks Nasdaq ditutup turun 46,53 poin, atau 1,03 persen, pada 4,487.54.

Bursa Eropa semalam juga berakhir di zona merah tertekan pelemahan harga minyak mentah.

Bursa Asia siang ini bergerak di zona merah terpengaruh pelemahan bursa Wall Street. Semua indeks utama kawasan Asia berada di zona negatif.

Terpantau siang ini kurs Rupiah turun 0,18% pada 13,555.

Dengan melemahnya bursa global, investor berusaha mencari investasi perlindungan yang menguntungkan, khususnya yang berdenominasi dollar karena dollar menguat.

IHSG siang ini tertekan 7 sektor yang negatif, dengan penurunan tertinggi pada sektor Keuangan yang turun -2,90%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 91 saham menguat, sedangkan 168 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,30 miliar saham dengan nilai mencapai 4,35 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 164.751 kali.

IHSG akhir pekan ini diharapak dapat dikuatkan oleh optimisme ekonomi Indonesia.

Dengan tingginya penurunan impor daripada ekspor membuat neraca perdagangan luar negeri Indonesia pada bulan pertama tahun 2016 berhasil surplus setelah 2 bulan berturut alami defisit. Surplus perdagangan luar negeri Indonesia pada bulan Januari 2016 mencapai US$50 juta, sedangkan bulan Desember 2015 defisit US$161 juta.

Sementara itu kunjungan Presiden Jokowi ke AS diharapkan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Indonesia.

Kemarin sore juga dirilis suku bunga Indonesia, yang mencatatkan penurunan 7% dari hasil sebelumnya 7.25%, sesuai juga dengan ekpektasi para analis. BI beralasan penurunan BI rate dilakukan sebagai  ruang pelonggaran kebijakan moneter yang semakin terbuka dengan semakin terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya penurunan tekanan inflasi di 2016, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Perubahan BI rate sebelumnya terjadi pada bulan lalu  dengan jumlah pemangkasan yang sama yaitu  sebesar 25 basis poin. Usaha BI lanjut melonggarkan kebijakan moneternya ini diharapkan dapat memperkuat upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung.

BI juga melihat sekalipun  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat 2015   menunjukkan peningkatan yang signifikan, secara sektoral pertumbuhan ekonomi juga belum merata dan lebih ditopang oleh sektor konstruksi terkait infrastruktur serta sektor jasa.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan potensi pelemahan bursa global, namun diharapkan datang penguatan dengan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4692-4664, dan kisaran Resistance 4755-4786.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here