Pergerakan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang alami anjlok parah 2 hari berturut diakhir perdagangan pekan lalu masih belum mampu keluar dari tekanan jual asing. Padahal pekan lalu perusahaan baru saja membuat kesepakatan dengan pemerintah Kamboja membangun pabrik garmen baru di negeri tersebut.
Kesepakatan yang dilakukan anak usahanya PT Panen Lestari Bersama membentuk perusahaan baru, Sritex (Cambodia) Ltd untuk melakukan penyediaan seragam bagi petugas Kepolisian Kamboja. Untuk itu, Sritex (Cambodia) Ltd juga ditugaskan untuk mendirikan pabrik garmen di Kamboja.
Sebelumnya juga SRIL mendapat kontrak penyediaan seragam militer Uni Emirat Arab yang karena proyek ini perseroan ajukan kredit dari BRI sejumlah US$18 juta (Rp244 miliar).
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (22/02), saham SRIL dibuka pada posisi 260 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 260. Saham hari ini tersebut bergerak dalam kisaran 263-251 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 699 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SRIL 2 hari perdagangan terakhir berturut mencetak pelemahan saham dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic turun di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan SRIL dalam pelemahan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 240 hingga target resistance di level 280.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang