Harga gula berjangka ICE di bursa New York naik pada penutupan perdagangan Jumat dini hari (26/02). Kenaikan harga gula terpicu menipisnya pasokan global gula.
Dealer mengatakan berakhirnya kontrak gula mentah Maret pada hari Senin menjadi fokus utama untuk pasar gula dengan pengiriman sekitar 500.000 ton yang diantisipasi jika bulan depan tetap di sekitar keseimbangan Mei.
Lihat : Harga Gula ICE Tergerus Pelemahan Real Brazil Dan Kekuatiran Penurunan Komoditas
Analis F.O. Licht dan Organisasi Gula Internasional telah merevisi naik perkiraan defisit global untuk musim 2015/16, sebagian mencerminkan produksi yang lebih rendah dari perkiraan di Thailand dan India setelah kekeringan yang mengikis produksi.
Uni Eropa pada hari Kamis membuka jalan untuk ekspor 700.000 ton gula putih, mempertinggi kekhawatiran tentang ketatnya pasokan di pasar internal dan mungkin memicu impor lebih dalam beberapa minggu mendatang.
Pada penutupan perdagangan Jumat dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 ditutup naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,32 sen atau setara dengan 2,31 persen pada posisi 14,20 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran hambatan produksi. Juga perlu diperhatikan pergerakan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 14,70 sen dan 15,20 sen. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 13,70 sen dan 13,20 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang