Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari (05/03), harga batubara Rotterdam menguat, terdorong kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah rally lagi pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat, didukung oleh data pekerjaan AS yang kuat dan turunnya jumlah kilang minyak AS.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik di $ 35,92 per barel, naik US $ 1,35, atau 3,91 persen. Minyak mentah berjangka AS juga membukukan 9,5 persen kenaikan mingguan. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,63 ke $ 38,70 per barel.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Naik Terbantu Kenaikan Minyak Mentah Brent
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan April 2016 berada di posisi 45,75 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,40 dollar atau setara dengan 0,88 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan harga batubara cetak kenaikan sekitar 4,5 persen, yang banyak dibantu dengan kenaikan harga minyak mentah. Pekan ini harga batubara sempat turun dengan adanya penurunan permintaan dari Tiongkok.
Konsumsi batubara Tiongkok turun sekitar 4 persen tahun lalu, sementara energi terbarukan dari tenaga surya tumbuh hampir tiga perempat, menggarisbawahi tindakan Presiden Xi Jinping untuk mengurangi polusi dan memotong kelebihan kapasitas industri.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah, dengan masih kuatnya sentimen kekenyangan pasokan global minyak mentah, kecuali ada kemajuan dalam kesepakatan pemotongan produksi oleh negara-negara OPEC dan non OPEC.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 45,25 dollar dan Support kedua di level 44,75 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 46,25 dollar dan 46,75 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang