Harga kopi arabika ICE melonjak di akhir perdagangan Sabtu dini hari (05/03), didorong penguatan mata uang Real Brazil.
Real Brazil melonjak sekitar 2% lebih tinggi di tengah investigasi korupsi yang sedang berkembang di Brazil yang menyebabkan penahanan mantan presiden negara itu.
Pasar kopi Arabica Brasil rally dengan adanya penyelidikan korupsi pemerintah yang meluas. Mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva ditahan untuk diinterogasi dalam kasus ini. Dia telah membantah melakukan kesalahan.
Lihat : Kenaikan Real Brazil Mengangkat Harga Kopi Arabica ICE
Sedangkan Presiden negara itu, Dilma Rousseff belum diperiksa dan juga membantah melakukan kesalahan. Tapi pelaku pasar berspekulasi bahwa dia bisa tumbang dan diganti dengan pemerintah yang lebih ramah dengan pasar.
Penguatan Real Brasil membuat penjualan kopi arabika di pasar global dalam mata uang dolar kurang menarik untuk produsen Brasil, hal ini mencerminkan prospek ekspor yang lebih rendah.
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami penguatan. Harga kopi arabika berjangka bulan Mei 2016 melonjak sebesar 3,20 dollar atau setara dengan 2,72 persen dan ditutup pada posisi 1.2105 dollar per pon.
Secara mingguan, harga kopi Arabica melonjak 5 persen, terdukung kenaikan tajam mata uang Real Brazil akibat situasi politik Brazil yang belum kondusif.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi penguatan Real Brazil terkait kondisi politik yang sedang terjadi.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance di posisi 1,2400 dollar dan 1,2700 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi penurunan ada pada posisi 1,1800 dollar dan 1,1500 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang