Mengakhiri perdagangan saham awal pekan, saham PT. Bank Negara Indonesia (BBNI) terkoreksi dari penguatan perdagangan akhir pekan lalu oleh profit taking. Saham BBNI dalam 2 pekan sebelumnya berhasil bergerak positif dan pengumuman pembagian dividen pada bulan April nanti kepada pemegang saham pekan lalu menjadi alasan dilakukan profit taking.
Laba bersih yang didapat sepanjang tahun 2015 lebih rendah daripada pencapaiaan tahun 2014 sehingga dividen yang akan dibagikan pada periode kuartal kedua nanti lebih sedikit dari tahun sebelumnya. BBNI hanya mendapatkan keuntungan pada tahun lalu sebesar Rp9,06 triliun sedangkan tahun sebelumnya Rp10,7 triliun, dan sebagai hasil keputusan RUPS tanggal 10 Maret membagikan dividen 25% dari laba tersebut maka pemegang saham hanya menerima sekitar Rp122 per saham. Sehingga total dividen yang akan dibagikan bulan April nanti sekitar Rp2,2 triliun sedangkan tahun lalu mencapai Rp2,7 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan awal pekan (14/03), BBNI ditutup turun -0,5% pada level 5325 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 5350 dalam kisaran 5425-5300 dengan volume perdagangan saham mencapai 24,8 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham BBNI awal pekan bergerak dengan indikator MA bergerak flat dan indikator Stochastic berusaha turun ke area tengah dari area jenuh belinya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang naik menunjukan pergerakan BBNI rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 5270 hingga target resistance di level 5485.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens