Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (15/03), IHSG lanjutkan pelemahan, turun -28,31 poin atau -0,58% pada 4849,22. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor asing yang dipicu pelemahan bursa Asia.
Pelemahan IHSG mengikuti pelemahan bursa Asia siang ini, dimana semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah, dengan BOJ menahan stimulus lanjutan dan mempertahankan suku bunga negatif, dan investor masih terus menantikan dengan kewaspadaan akan hasil pertemuan bank-bank sentral utama lainnya pekan ini.
Lihat :IHSG 15 Maret Bergerak Negatif Mengikuti Pelemahan Bursa Asia
Dengan ekonomi global yang melambat dan banyak negara menghadapi tekanan deflasi, maka perhatian investor adalah pada keputusan kebijakan dari bank sentral utama dunia pekan ini.
Setelah pertemuan Bank of Japan Selasa ini, akan dilanjutkan oleh pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu dan Bank of England dan Bank Nasional Swiss pada hari Kamis.
IHSG siang ini tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang turun -1,42%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 111 saham menguat, sedangkan 186 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,80 miliar saham dengan nilai mencapai 2,58 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 145.273 kali.
Siang ini tercatat arus dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 115,67 miliar.
Siang ini telah dirilis data indikator ekonomi Indonesia, yaitu Balance of Trade Februari, Exports (YoY) Februari dan Imports (YoY) Februari, yang membukukan hasil meningkat dari hasil sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan pelemahan bursa Asia dan aksi profit taking. Namun diharapkan ada optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4818-4780, dan kisaran Resistance 4887-4921.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang