Minyak Akan Naik Diatas $50 ?

650

Pada hari Kamis kemarin harga minyak AS ditutup diatas $40 untuk pertamakalinya dalam tiga bulan setelah pernyataan dari Federal Reserve yang “market friendly” memicu rally kenaikan tajam minyak mentah dari kerendahan di bulan Februari.

West Texas Intermediate, benchmark AS, ditutup naik $1.74 atau 4.5% di $40.20 per barel. Ini adalah kenaikan lebih dari 50% sejak jatuh ke terendah dalam 13 tahun di $26.21 di awal bulan Februari.

Katalisator kenaikan terbaru adalah keputusan dari the Fed untuk mempertahankan tingkat bunga tidak berubah dan tanpa terduga memberikan signal bahwa akan menaikkan tingkat bunga lebih bertahap daripada yang diperkirakan ditengan volatilitas pasar dan ekonomi global yang lemah.

Lebih luas lagi, beberapa faktor telah bersatu menaikkan harga minyak di minggu-minggu belakangan ini. Produsen Shale AS telah memangkas produksi secara agresif dan memberhentikan karyawan dan diambang kebangkrutan. Sementara inventori minyak AS terus naik, kenaikannya sudah lebih lambat di minggu – minggu belakangan ini.

Selain itu, persetujuan tentatif untuk membekukan produksi oleh Arab Saudi, Rusia dan negara-negara anggota OPEC lainnya serta Non-OPEC telah menaikkan pengharapan bahwa pada akhirnya akan menjadi kenyataan.

Di segi permintaan, ekonomi Cina sedang melambat, tetapi kehausan negara ini akan minyak hanya berkurang sedikit. Sementara itu, paket stimulus yang agresif yang diumumkan oleh European Central Bank pada minggu yang lalu menurut para analis bisa mendorong bergerakanya perekonomian yang selama ini lambat dan menyalakan permintaan minyak yang lebih banyak.

Tetapi meskipun minyak hampir bisa dipastikan sedang menuju harga yang lebih tinggi lagi pada paruh kedua dari tahun ini, paling tidak satu analis percaya kenaikan harga minyak belakangan ini kemungkinan sudah kelebihan dilihat dari produksi minyak sekitar 1.5 juta barel perhari.

Tom Kloza, kepala analis global dari Oil Price Information Service, berkata kenaikan kemarin malam masih agak premature.

Dia percaya minyak sedang menuju kembali diatas $50 per barel pada paruh kedua dari tahun ini dengan pengurangan shale AS mulai memberikan dampak yang lebih besar dan musim panas membuat dorongan yang lebih tinggi. Tetapi di jangka pendek, dia memperkirakan minyak mentah akan kembali ke kerendahan $30.

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here