Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Naik, Mingguan Juga Naik 2 Persen

748
Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (19/03), harga batubara Rotterdam naik mengabaikan pelemahan harga minyak mentah.
 
Harga minyak mentah tergelincir pada penutupan perdagangan akhir pekan hari Jumat setelah kenaikan hitungan kilang minyak di AS naik pertama kalinya sejak Desember, kembali memicu kekhawatiran kekenyangan pasokan global setelah rencana pembekuan produksi membantu meningkatkan pasar minyak mentah mencapai tertinggi tahun 2016.
 
Harga minyak mentah AS untuk pengiriman April berakhir turun di $ 39,44 per barel, turun 76 sen, atau 1,89 persen, setelah naik $ 1 tadi ke tertinggi satu tahun $ 41,20. Sedangkan harga minyak mentah Brent turun 24 sen ke $ 41,30 per barel, setelah naik $ 1 ke tertinggi tahun 2016 di $ 42,54.
 
Namun pelemahan harga minyak mentah tidak berhasil menekan harga batubara.
 
Pada pertemuan Kongres Rakyat Nasikonal Tiongkok, diputuskan untuk menekan surplus nasionalproduksi batubara dan mengkonsolidasikan industri hanya para perusahaan yang kompetitif saja.Dalam pertemuan tersebut juga disimpulkan, perusahaan batubara akan berada di bawah pengawasan tertentu dengan pemerintah mengeluarkan kebijakan baru.
 
Jumlah pembangkit listrik di Tiongkok jatuh untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade tahun lalu, memperlihatkan surplus kapasitas nasional besar, terutama didominasi di segmen tenaga panas batubara.
 
Kekuatiran penurunan produksi tersebut membuat harga batubara meningkat. Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan April 2016 naik di posisi 46,60 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,15 dollar atau setara dengan 0,32 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
 
Secara mingguan, harga batubara Rotterdam naik 2,31 persen didukung kenaikan harga minyak mentah dengan adanya kemajuan harapan kesepakatan pembekuan produksi dengan negara anggota OPEC yang dipimpin Arab Saudi yang akan bertemu dengan negara non-OPEC seperti Rusia pada bulan depan di Doha, Qatar.
 
 
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan sentimen negatif kekenyangan persediaan minyak mentah yang akan melemahkan minyak mentah.
 
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 46,20 dollar dan support kedua di level 45,80 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 47,00 dollar dan 47,40 dollar.
 
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here