Mengawali perdagangan valas sesi Asia hari kedua pekan ini (22/03), rupiah masih belum mampu hadapi tekanan dollar yang kuat oleh pernyataan 2 pejabat the Fed yang ekspektasikan percepatan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika.
Pelemahan rupiah sejak awal pekan baru berdampak pagi ini di bursa saham lokal dengan aksi jual yang dilakukan dan berhasil mencetak net sell sebesar Rp26 miliar lebih. Keluarnya modal asing cukup besar pagi ini membuat IHSG terkoreksi 0,5 persen ke posisi 4867.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,16% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13172/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13162/US$. Namun untuk kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini kembali diperlemah ke posisi 13175 dari hari sebelumnya 13160 pada hari Senin (21/03).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat kembali hingga akhir perdagangan oleh prospek pelemahan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13199 resistance 13157 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens