Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (22/03), IHSG lanjutkan pelemahan, turun -31,71 poin atau -0,65% pada 4853,46. Pelemahan IHSG terdorong aksi profit taking investor asing.
Aksi profit taking investor asing terdorong komentar hawkish pejabat The Fed yang mendukung percepatan kenaikan suku bunga AS.
Lihat : Dua Pejabat The Fed Dukung Percepatan Kenaikan Suku Bunga AS
Pernyataan hawkish ini memicu penguatan dollar AS, sehingga indeks Dollar AS menguat 0,37% terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Hal ini membuat investor asing berusaha menarik dananya keluar pasar modal untuk ditempatkan pada aset yang berdenominasi dollar AS yang lebih menguntungkan.
Bursa Saham AS berakhir lebih tinggi pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat, memperpanjang rally menyusul keputusan kebijakan suku bunga Federal Reserve AS awal pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 120,81 poin, atau 0,69 persen, di 17,602.30. Indeks S & P 500 ditutup naik 8,97 poin, atau 0,44 persen, pada 2,049.56. Indeks Nasdaq ditutup naik 20,66 poin, atau 0,43 persen, pada 4,795.65.
IHSG siang ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan penurunan tertinggi pada sektor Konsumer yang turun 1,70%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 149 saham menguat, sedangkan 159 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,67 miliar saham dengan nilai mencapai 2,53 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 140.641 kali.
Tercatat dana asing yang keluar pasar modal siang ini sebesar Rp. 148,23 miliar.
Lihat : IHSG 21 Maret Bergerak Positif Terdukung Aksi Beli Saham Investor Asing
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan aksi beli investor asing dan optimisme ekonomi global dan domestik. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4818-4788, dan kisaran Resistance 4887-4917.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang