Pada akhir perdagangan Jumat dini hari (25/03), harga batubara Rotterdam naik, mengabaikan sentimen negatif yang terjadi yaitu pelemahan minyak mentah dan penguatan dollar AS.
Harga minyak mentah berakhir turun pada penutupan perdagangan hari Kamis, dan membukukan kerugian mingguan pertama mereka dalam lebih dari satu bulan, tertekan oleh berbagai sentimen bearish yaitu catatan persediaan minyak mentah AS yang tinggi, melemahnya pasar ekuitas, dan dolar yang kuat.
Harga minyak mentah berjangka AS turun 33 sen, atau 0,8 persen, pada $ 39,46 per barel. Untuk minggu ini, turun sekitar 5 persen, penurunan mingguan pertama sejak pertengahan Februari.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 2 sen menjadi $ 40,45 per barel. Ini mencatat penurunan hampir 3 persen pada pekan ini, yang menggeser kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Januari.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Berbagai Sentimen Bearish
Demikian juga mata uang dollar melanjutkan penguatan terhadap sekeranjang mata uang utama dunia terpicu komentar hawkish pejabat The Fed yang mendukung segera dinaikkan kembali suku bunga AS. Indeks dollar AS menguat 0,07% pada 96.13.
Sebagian besar komoditas global tertekan dengan terjadinya penguatan dollar AS.
Namun pada akhir perdagangan dinihari tadi, harga batubara rotterdam ICE justru menguat dengan aksi beli investor memanfaatkan pelemahan harga batubara yang terus berlangsung dalam 3 sesi belakangan ini, akibat melemahnya harga minyak mentah.
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Juni 2016 berada di posisi 43,45 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,20 dollar atau setara dengan 0,46 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Lihat Harga Batubara Rotterdam Turun 1% Tergerus Anjloknya Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah dan sentimen pelemahan harga minyak mentah akibat kekenyangan pasokan global.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 43,00 dollar dan support kedua di level 42,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 44,00 dollar dan 44,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang