Pergerakan saham PT. Bank Permata Tbk (BNLI) setelah alami tekanan jual yang cukup pada perdagangan hari Selasa (29/03) sempat dibuka positif diawal perdagangan hari ini (30/03), namun alami tekanan jual asing yang cukup besar senilai Rp284 juta. Kini sahamnya bergerak flat jelang akhir perdagangan sesi pertama hari ini.
Besarnya tekanan jual saham BNLI dipicu oleh hasil RUPST yang diadakan hari Selasa kemarin, dimana salah satunya diputuskan perseroan tidak akan membagikan dividen dikarenakan laba yang anjlok cukup parah pada tahun 2015 lalu meski pendapatan meningkat. Sebagai informasi, perusahaan membagikan dividen tahun 2015 dari laba tahun buku 2014 sebesar Rp116 miliar.
Selain itu aset perseroan juga menyusut menjadi Rp183 miliar setelah tahun sebelumnya mencapai Rp185 miliar. Karenanya dalam RUPST kemarin disetujui BNLI akan lakukan rights issue senilai Rp5 triliun pada periode Q2-2016 untuk peningkatan aset dalam pengembangan usaha perseroan.
Sepanjang tahun 2015 BNLI hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp247 miliar, jumlah laba bersih ini jauh sekali dengan perolehan tahun 2014 yang bisa mendapatkan sebanyak Rp1,5 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham hari Rabu (30/03), saham BNLI dibuka pada posisi 640 setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi 630. Kini saham bergerak pada flat dengan volume perdagangan saham baru mencapai 4,8 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BNLI sebelumnya bearish dengan indikator MA mendatar dan indikator Stochastic bergerak turun ke area jenuh jualnya. Sementara itu indikator ADX bergerak datar dengan +DI juga menunjukan pergerakan datar yang menunjukkan saham BNLI masih dalam tekanan. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga saham BNLI hari ini diperkirakan bergerak di level support 610 dan Resistance 640.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst at Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang