Inflasi Maret Indonesia Masih Sesuai Target BI

737

Bank Indonesia merilis hasil inflasi bulan Maret 2016 pada hari ini, Jumat (01/04). Inflasi Indonesia pada Maret 2016 mencatat kenaikan sebesar 0,19% secara bulanan, lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia sebesar 0,20%.

Dengan hasil tersebut, maka inflasi secara year to date (ytd) mencapai 0,62%, dan secara tahunan (yoy) mencapai 4,45%. Bank Indonesia menyatakan inflasi masih berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4%±1% (yoy).

indonesia-inflation-rate-mom (2)

Inflasi bulan Maret terutama disumbang oleh inflasi komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods/VF), yang mencapai 0,75% (mtm) atau 9,59% (yoy). Inflasi VF tersebut bersumber dari inflasi harga komoditas bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit. Kenaikan harga beberapa komoditas tersebut jauh lebih tinggi dari penurunan harga beras akibat mulai masuknya masa panen. Deflasi beras diperkirakan masih berlanjut ke bulan berikutnya.

indonesia-inflation-cpi (1)

Di sisi lain, kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) mengalami deflasi bulan ini sebesar 0,35% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,76% (yoy). Deflasi pada bulan Maret tersebut terutama bersumber dari penurunan tarif listrik, tarif angkutan udara dan bensin nonsubsidi. Pertamax dan Pertalite, yang merupakan bensin nonsubsidi, mengalami tiga kali penurunan selama bulan Maret dengan total penurunan masing-masing sebesar Rp600,-/liter.

Lihat : Paket Kebijakan Ekonomi Indonesia Tahap XI – Bagian 1

Sementara itu, inflasi inti masih tergolong rendah dan tercatat sebesar 0,21% (mtm) atau 3,50% (yoy). Rendahnya inflasi inti tersebut didorong oleh terjaganya ekspektasi inflasi dan masih terbatasnya peningkatan permintaan domestik.

indonesia-core-inflation-rate

Bank Indonesia menyatakan inflasi berikutnya diperkirakan akan berada pada sasaran inflasi 2016, yaitu 4%±1% (yoy). Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat untuk mengantisipasi kemungkinan tekanan inflasi kelompok volatile foods.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here