Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (07/04), indeks Nikkei ditutup naik 34,48 poin, atau 0,22 persen, di 15,749.84. Penguatan indeks Nikkei mengabaikan penguatan Yen. Penguatan indeks Nikkei terdorong aksi beli saham memanfaatkan penurunan saham-saham selama 7 hari penurunan.
Lihat : Indeks Nikkei 6 April Dibuka Turun Tertekan Penguatan Yen
Selama jam Asia, yen Jepang menguat terhadap dolar AS ke tingkat tertinggi sebelum 31 Oktober 2014, ketika Bank of Japan (BOJ) memperluas program pelonggaran kuantitatif dengan tambahan 30 triliun yen ($ 275,91 miliar) ke 80 triliun yen per tahun. Pasangan dolar AS/ yen diperdagangkan pada 108,60 per 16:15 waktu HK / SIN, setelah jatuh serendah 108,49 sebelumnya.
Saham-saham eksportir utama Jepang sebagian besar berakhir lebih rendah. Saham Toyota, Nissan, dan Honda yang turun antara 0,21 dan 0,6 persen, namun saham Panasonic naik 1,02 persen. Penguatan yen mempengaruhi profitabilitas eksportir utama seperti mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.
Kathy Lien, direktur strategi valuta asing di BK Asset Management, menulis dalam sebuah catatan bahwa meskipun penurunan pasangan dolar / yen semalam, tidak ada tanda-tanda BOJ di pasar dalam upaya untuk melemahkan mata uang. Lien mengatakan ini adalah “mengkhawatirkan karena menunjukkan bahwa kekuatan yen bisa jauh lebih tinggi.”
Penguatan indeks Nikkei juga terdukung kenaikan cadangan devisa Maret yang mencapai 1262,1 miliar yen, naik dari hasil sebelumnya pada 1254,1 miliar yen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -230 poin atau -1,46% pada 15,500, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 15,730.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,025-14,538, dan kisaran Resistance 16,054-16,515.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang