Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (21/04) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu kekuatiran defisit produksi.
Harga kakao berjangka naik ke level tertinggi satu bulan dengan kenaikan didorong oleh pengetatan pasokan dengan defisit global yang luas perkiraan untuk musim saat 2015/16 (Oktober / September).
Dealer mencatat laju kedatangan pelabuhan di Pantai Gading melambat dengan eksportir memperkirakan bahwa sekitar 8.000 ton biji kakao yang dikirim antara 11 April hingga 17 April, turun dari 22.000 pada periode yang sama tahun lalu.
Lihat : Harga Kakao ICE Naik Terdukung Lemahnya Dollar AS
Di akhir perdagangan Jumat dini hari harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 11 dollar atau 0,36 persen pada posisi 3.090 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan kekuatiran defisit produksi.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 3.040 dollar. Jika level support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.990 dollar. Sedangkan level resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 3.140 dollar dan 3.190 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang