Bisnis PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) selama 3 bulan pertama tahun ini alami kondisi yang kurang menguntungkan sehingga membuat perseroan merugi, hal tersebut terlihat dari laporan turunnya produksi nikel mereka dibandingkan dengan kuartal sama tahun sebelumnya serta laporan keuangan perseroan.
Pekan lalu INCO laporkan turunnya produksi nikel perseroan cukup besar yang berdampak pada posisi keuangan selama 3 bulan pertama tahun ini merugi, dan ini mengganjal laju sahamnya yang sepanjang pekan ini bergerak negatif hingga akhir perdagangan pekan ini.
Kerugian INCO selama periode tersebut mencapai US$ 15,42 juta, sedangkan periode yang sama tahun 2015 berhasil mencapai laba sebesar US$ 25,05 juta. Turunnya pendapatan menjadi penyebab utama turunnya kinerja keuangan INCO yang hanya mendapatkan US$ 108,71, lebih sedikit dari US$ 211,9 juta tahun sebelumnya. Turunnya pendapatan ini dipicu oleh harga nikel di awal tahun yang terus menurun sedangkan produksi juga menurun.
Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham hari Jumat (29/04) saham INCO dibuka pada level 1860 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 1885. Sampai sesi II hari ini volume perdagangan saham sudah mencapai 129 ribu lot saham dan pergerakan saham turun hingga lebih dari 1 persen.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INCO perdagangan sebelumnya bergerak bullish dengan indikator MA bergerak naik sedikit dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI bergerak turun. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi saham INCO berikutnya pada kisaran support di posisi 1820 dan level resisten di 1880.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens