Bursa saham Jepang hari ini, Selasa (03/05) libur memperingati Hari Konstitusi Jepang. Di akhir perdagangan bursa saham Jepang awal pekan Senin (02/05), indeks Nikkei berakhir anjlok -518,67 poin, atau -3,11 persen, di 16.147,38. Pelemahan bursa Jepang terpicu penguatan Yen .
Lihat : Bursa Tokyo 2 Mei Berakhir Anjlok 3 Persen Tergerus Penguatan Yen
Penguatan Yen tampaknya masih terus berlanjut. Sore ini terpantau Yen terus menguat terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDJPY terpantau melemah 0,57 persen pada 105.80. Penguatan yen terdorong pelemahan dollar AS akibat aktifitas manufaktur yang melambat.
Pada perdagangan mata uang terpantau indeks dolar AS turun 0,32 persen dan menyentuh level 92.26. Pelemahan dollar AS terpicu melambatnya aktifitas manufaktur AS pada bulan April lalu.
Aktifitas manufaktur AS tumbuh pada laju yang lebih moderat pada bulan April karena sebagian adanya perlambatan pesanan baru, namun kenaikan pesanan ekspor mendekati tertinggi 1,5 tahun dan tanda penurunan kelebihan persediaan menawarkan harapan untuk sektor manufaktur.
The Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks aktivitas pabrik nasional merosot ke 50,8 bulan lalu dari pembacaan 51,8 pada bulan Maret. Meskipun musim gugur, bulan April menandai bulan berturut-turut ekspansi dan juga pembacaan kedua tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Lihat : Aktifitas Manufaktur AS April Melambat
Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena biasanya mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal. Penguatan biasanya akan melemahkan indeks Nikkei.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terakhir turun -30 poin atau -0,19% pada 16,110, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,140.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,618-15,129, dan kisaran Resistance 16,643-17,177.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang