Harga kakao berjangka ICE Futures turun pada akhir sesi perdagangan Rabu dini hari (04/05). Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penurunan terganjal penguatan dollar AS.
Harga kakao tertekan setelah dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang utama untuk pertama kalinya dalam tujuh sesi, perubahan dramatis dari level terendah dalam lebih dari 15 bulan. Indeks Dollar AS naik 0,44 persen pada 92.97.
Penguatan dollar AS membuat komoditas kakao yang dijual dalam mata uang dollar AS ini menjadi lebih mahal, sehingga permintaan menurun.
Harga Kakao berjangka turun mengabaikan perlambatan dari kedatangan biji kakao di produsen atas Pantai Gading.
Lihat : Harga Kakao ICE Turun Tertekan Profit Taking
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -12 dollar atau -0,37 persen pada posisi 3.205 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi AS EDP Employment Change April yang diindikasikan melemah dan Balance Of Trade yang diindikasikan tetap defisit namun menyempit. Jika hasil ini terealisir berpotesi melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas jika dollar AS terealisir melemah.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance pada posisi 3.250 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus, maka level selanjutnya adalah 3.300 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan ada pada 3.150 dollar dan 3.100 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang