Memulai perdagangan saham hari pertama pekan kedua bulan Mei, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih bergerak lemah melanjutkan trend perdagangan pekan lalu oleh aksi jual investor asing yang cukup besar siang puluhan miliar rupiah. Memulai pekan ini perseroan umumkan akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap III 2016.
BBRI merencanakan mengembangkan bisnis perusahaan dengan penyaluran kredit yang menerapkan prinsip prudential banking dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), dan untuk membiayai ekspansi tersebut perseroan terbitkan obligasi pada 25 Juni 2016 senilai Rp4,350 triliun dari total Rp12 triliun.
Obligasi yang memperoleh hasil pemeringkatan AAA dari Pefindo ditawarkan tiga seri, seri A senilai Rp1,212 triliun dengan tingkat bunga 7,50 persen, seri B sebesar Rp2,437 triliun dengan tingkat bunga 8,20 persen, dan seri C sebesar Rp701 miliar dengan tingkat bunga 8,70 persen.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (9/05), saham BBRI dibuka flat pada posisi 10350 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level sama. Volume perdagangan saham baru mencapai 187 ribu lot saham dengan net sell asing mencapai Rp38,5 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBRI perdagangan sebelumnya melemah dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic turun mendekati area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan BBRI rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 336 hingga target resistance di level 346.