Untuk mempersiapkan rilis data ekonomi Amerika Serikat malam nanti yang diperkirakan memberikan kegembiraan bagi ekonomi negeri tersebut, dollar AS masih mendominasi perdagangan forex pada sesi Asia Jumat pagi (13/05). Perdagangan sebelumnya dollar AS berhasil unggul terhadap euro, yen, dan aussie, sedangkan dengan rival utama lainnya melemah sedikit.
Sekalipun pemerintah AS semalam mengumumkan naiknya jumlah orang yang mengambil klaim pengangguran negeri tersebut pada periode pekan lalu, dollar AS masih tetap kuat. Setelah data tersebut dirilis dollar AS anjlok parah. Namun naik kembali oleh respon positif pasar akan pernyataan Presiden Federal Reserve Boston Eric Rosengren yang menyebutkan Fed harus menaikkan suku bunga jika data kinerja pasar pekerjaan dan inflasi meningkat pada kuartal kedua.
Sentimen inilah yang membuat laju yen dan euro terhadap dollar AS terpangkas, sedangkan pelemahan aussie dipicu oleh turunnya harga komoditas unggulan negara tersebut yaitu bijih besi menyambung buruknya fundamental aussie pasca pemangkasan suku bunga acuan beberapa wakatu lalu.
Untuk kurs komoditas yang rally lebih dari 2 hari berturut berhasil lanjutkan rally setelah harga minyak mentah kembali menunjukkan peningkatan harga. Namun diantara kurs komoditas hanya dollar Canada dan kiwi dollar yang menguat.
Lihat: Harga Minyak Mentah Naik Tipis Terdukung Pernyataan IEA
Untuk pergerakan selanjutnya, dollar AS diperkirakan kembali bergerak cepat oleh rilis data ekonomi AS malam ini yang mendukung kuat fundamental dollar AS yaitu data omset ritel, data PPI dan sentimen konsumen dari survey UoM.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia pagi ini naik 0,01 persen setelah dibuka pada posisi 94,13 dan bergulir pada posisi 94,15. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS nsik 0,3 persen menjadi 91,10.