Harga Emas ditahan kenaikannya pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat karena dolar AS yang kuat setelah data ekonomi AS memberikan prospek cerah bagi perekonomian.
Penjualan ritel AS melonjak 1,3 persen bulan lalu, kenaikan terbesar sejak Maret 2015 dan kenaikan lebih besar dari 0,8 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.
Dolar AS mencapai tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang mata uang pada hari Jumat, posting terbaik dua minggu kinerjanya sejak Februari, membuat aset berdenominasi dolar seperti emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga Emas Spot, yang naik 1 persen pada awal perdagangan, memotong keuntungan menjadi $ 1,272.26 per ons, naik hanya 0,72 persen. Itu telah turun 1,1 persen pada hari Kamis. Harga emas telah turun 1,7 persen minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 25 Maret.
Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Juni ditutup naik $ 1,50 pada $ 1,272.70 dan terakhir naik 0,19 persen menjadi $ 1,273.60 per ons.
Mata uang dollar AS juga telah menerima dorongan setelah dua pejabat AS Federal Reserve mengatakan bank sentral harus menaikkan suku untuk peningkatan ekonomi.
Emas telah naik 20 persen tahun ini setelah serangkaian data ekonomi yang lemah di Amerika Serikat dan di tempat lain mereda ekspektasi kenaikan jangka pendek suku bunga AS.
Mencerminkan optimisme berkelanjutan terhadap emas, kepemilikan SPDR Gold Trust, yang terbesar di dunia yang exchange-traded fund, berdiri di 27.170.000 ons pada hari Kamis, tertinggi sejak November 2013.
Sedangkan harga Spot perak naik 0,76 persen menjadi $ 17,09 per ons, harga platinum naik 0,48 persen menjadi $ 1.049 dan paladium turun 0,39 persen $ 590,70.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga emas berpotensi turun dengan penguatan dollar AS. Harga emas diperkirakan akan berada dalam kisaran Support $ 1,270.00-$ 1,268.00. Jika harga naik akan menembus kisaran Resistance 1,274.00-$ 1,276.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
