Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada pembukaan perdagangan Rabu (18/05) sempat dibuka negatif tertekan penguatan Yen, namun saat ini terpantau naik 102.93 poin atau 0,62 persen di 16755.73. Penguatan indeks Nikkei terdorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal pertama tahun 2016.
Lihat : Bursa Tokyo 17 Mei Berakhir Naik 1 Persen
Ekonomi Jepang, diperluas di laju tercepat dalam satu tahun selama kuartal pertama tahun 2016 ini terdorong pada konsumsi swasta yang lebih kuat dan kenaikan ekspor.
Ekonomi secara tahunan tumbuh 1,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini, rebound dari kontraksi 1,7 persen pada kuartal sebelumnya, menurut data dari Kantor Kabinet dirilis pada hari Rabu (18/05).
Banyak analis memperkirakan ekonomi Jepang kontraksi untuk dua kuartal berturut-turut, ketika tidak termasuk kenaikan konsumsi dari hari ekstra untuk tahun kabisat. Tapi konsumsi swasta naik 0,5 persen karena rumah tangga menghabiskan lebih pada televisi, makanan dan minuman, dan rekreasi, data menunjukkan.
Permintaan luar negeri untuk barang-barang Jepang juga naik 0,2 poin persentase pertumbuhan produk domestik bruto, karena ekspor naik 0,6 persen.
Secara kuartalan, ekonomi tumbuh 0,4 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Lihat : Ekonomi Jepang Rebound 1,7 Persen Terdorong Kenaikan Konsumsi Swasta Dan Ekspor
Pada awal perdagangan pagi ini, saham-saham yang naik tertinggi adalah saham Japan Steel Works Ltd/The yang naik 6,89%, saham Inpex Corp naik 6,58%, saham Alps Electric Co Ltd naik 5,16%, saham Haseko Corp naik 4,99%, saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 4,94%.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 50 poin atau 0,30% pada 16,750, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,700.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Nikkei berpotensi menguat dengan pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal pertama yang meningkat. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,295-15,796, dan kisaran Resistance 17,244-17,793.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
