PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) yang sedang membangun pabrik keduanya dengan biaya investasi Rp.3,3 triliun, berusaha untuk menutupi biaya yang ada dengan melakukan pinjaman atau kredit dengan perbankan. Baru-baru ini perseroan mendapat kredit sindikasi dari 2 bank sekaligus senilai Rp1,5 triliun, yaitu Bank BNI dan Bank Sumsel.
Selain itu perseroan juga mendapat bantuan kredit modal kerja dari Bank BNI sebagai bentuk sinergi antar BUMN sebesar Rp100 miliar. Selanjutnya juga mendapat fasilitas Forex atau derivatif dengan maksimal sebesar US$65 juta, dikarenakan selama ini BNI merupakan partner keuangan perseroan.
Sebagai informasi progras pembangunan semen perseroan sudah mencapai 24 persen dan rencana akan beroperasi penuh pada akhir semester satu tahun 2017. Pabrik baru ini nantinya akan membuat kapasitas produksi Semen Baturaja menjadi 3,75 juta ton semen per tahun.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (24/05), saham SMBR dibuka flat pada posisi 500 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level sama. Terpantau saham bergerak negatif dengan volume perdagangan saham baru mencapai 67 ribu lot saham dengan net buy asing mencapai Rp63,8 juta.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SMBR perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic keluar dari area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan SMBR konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi kisaran saham pada target level support di level 490 hingga target resistance di level 500.