Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari Selasa (24/05) retreat dari rally 2 hari berturut oleh aksi profit taking investor domestik yang cukup besar dibandingkan aksi jual investor asing. Tekanan sentimen kenaikan Fed rate berlanjut kembali membayangi bursa saham Asia yang ditutup jeblok dan terimbas pada bursa tanah air.
Perdagangan hari kedua pekan ini, IHSG ditutup turun 0,69 persen pada 4710.79 dan indeks saham unggulan LQ45 juga ditutup turun 0,69% ke posisi 806. Pelemhan IHSG hari ini dipicu oleh pelemahan 8 sektor seperti sektor agri, consumer, property, finance, manufaktur, trade, mining, dan industri dasar.
Lihat: Denyut Sektoral IHSG : Sektor Agri Turun Tertinggi, Saham LSIP Pemberat
Adapun saham unggulan yang jeblokkan indeks 8 sektor tersebut yaitu saham AALI, LSIP, INDF, ICBP, UNVR, GGRM, PTPP, BSDE, WIKA, BBCA, BBRI, AKRA, UNTR, INCO, ITMG dan INTP. Sedangkan saham unggulan di 10 sektor yang berusaha tinggikan IHSG yaitu saham KLBF, BBTN, BBNI, TLKM, dan CPIN
Dari 10 sektor yang diperdagangkan hanya 1 sektor menguat dan 1 sektor bergerak flat. Kedua sektor ini gagal angkat IHSG, sektor tersebut seperti sektor aneka industri dan infrastruktur.
Sektor aneka industri naik 0,35% setelah perdagangan sebelumnya menguat 0,3 persen, saham-saham yang angkat sektor ini yaitu saham AUTO, IMAS dan GJTL. Sedangkan saham yang berusaha merahkan sektor ini yaitu saham SMSM, POLY, INDS dan INDR.
Dari banyak saham unggulan yang dominan melemahkan IHSG hari ini, tampak saham SRIL, MPPA, CPIN dan TLKM yang masuk dalam jajaran top gainers.